Penerapan Human-Centered Design dalam Interior Perpustakaan: Menciptakan Ruang yang Nyaman dan Inklusif

Penerapan Human-Centered Design (HCD) dalam desain interior perpustakaan menekankan pentingnya memahami kebutuhan, perilaku, dan preferensi pengguna untuk menciptakan ruang yang nyaman, fungsional, dan inklusif. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap elemen desain dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman pengguna, sehingga mendorong interaksi yang lebih baik antara pengunjung dan lingkungan perpustakaan.

Salah satu contoh penerapan HCD dapat dilihat pada perancangan interior Perpustakaan Umum Kabupaten Garut. Dalam proyek ini, pendekatan HCD digunakan untuk menentukan program ruang dan karakter pengguna, dengan mengangkat konsep Hybrid Library yang menggabungkan media fisik dan digital. Gaya desain post-modern diterapkan untuk menciptakan ruang yang interaktif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. citeturn0search3

Selain itu, penerapan konsep Desain Universal dalam desain interior perpustakaan juga sejalan dengan prinsip HCD. Konsep ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang dapat diakses oleh semua pengguna, tanpa memandang usia, gender, atau kemampuan fisik. Dengan demikian, perpustakaan menjadi lebih inklusif dan mampu melayani kebutuhan beragam pengunjungnya. citeturn0search1

Penerapan HCD dalam desain interior perpustakaan memberikan berbagai manfaat, antara lain:

• Kenyamanan Pengguna: Ruang yang dirancang sesuai kebutuhan pengguna meningkatkan kenyamanan dan kepuasan saat berada di perpustakaan.

• Aksesibilitas: Desain yang mempertimbangkan berbagai kemampuan fisik memastikan bahwa semua orang dapat mengakses fasilitas dengan mudah.

• Fungsionalitas: Penataan ruang yang efisien memudahkan pengguna dalam mencari dan menggunakan sumber informasi yang tersedia.

• Interaksi Sosial: Ruang yang dirancang untuk mendorong interaksi dapat meningkatkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar pengguna.

Dengan demikian, penerapan Human-Centered Design dalam desain interior perpustakaan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.