Pembinaan Kualitas dan Wawasan Fungsional Arsiparis Kabupaten/Kota dan Provinsi se-Sumatera Barat

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 23 dan 24 Juni 2021 mengadakan kegiatan Pembinaan Kualitas dan Wawasan Fungsional Arsiparis di Hotel Bunda Padang. Peserta dari Fungsional Arsiparis yang berada di Kabupaten/Kota dan Provinsi se-Sumatera Barat sebanyak 52 orang yang dibiayai oleh APBD Provinsi Sumatera Barat. 

Kegiatan Pembinaan Kualitas dan Wawasan bertemakan tentang Penyelamatan Arsip Pasca Gempa yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Wardarusmen, SE, MM yang didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan, Sosy Phindra, S.Kom. Pemateri dalam kegiatan ini dari BPBD Provinsi Sumatera Barat, Dosen Fakultas Sejarah Universitas Andalas Padang dan Pejabat Struktural Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Materi-materi yang diberikan berupa Kebijakan Kearsipan Pada Provinsi Sumatera Barat, Penanggulangan Bencana, Pengelolaan Arsip berbasis TIK dan Penyelamatan Arsip Pasca Bencana.

Persentase keberadaan arsiparis saat ini sangatlah rendah hanya 5% untuk dapat memenuhi dalam pelaksanaan kegiatan kearsipan di masing-masing organisasi/lembaga pemerintah, untuk itu perlu penambahan tenaga kearsipan namun demikian arsiparis perlu juga adanya peningkatan bagi arsiparis yang ada, maka untuk itu perlu adanya peningkatan wawasan kualitas bagi arsiparis tersebut. Hal tersebut maka dilaksanakanlah kegiatan ini. hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Wardarusmen dalam sambutannya dalam pembukaan Peningkatan Wawasan Kualitas Arsiparsi ini.

Selain itu juga Kepala Dinas, Wardarusmen menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia mengembangkan aplikasi SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) yang merupakan aplikasi umum di bidang kearsipan yang mesti dilaksanakan dan dari hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan di Bali tanggal 16 dan 17 Juni 2021 untuk tahun 2023 mesti menggunakan aplikasi tersebut. Untuk itu perlu dukungan dari arsiparis untuk dapat menjalankan aplikasi tersebut. Dengan aplikasi tersebut akan tercipta arsip secara elektronik yang kemungkinan dalam penyelamatan secara manual atau konvensional dapat diatas yakni arsip arsip yang basah, robek dan hilang keberadaannya.

Pada kesempatan itu juga Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPPD Provinsi Sumatera Barat menyampaikan bahwa yang menjadi perhatian kita semua bahwa arsip keluarga yang utama diselamatkan dalam suatu bencana, jangan menyelamatkan uang, dan harta karena arsip tercipta hanya satu kali jika diciptakan. Arsip keluarga tersebut dibuat memberkas dan disatukan satu tempat sehingga bencana terjadi maka arsip yang sudah pada satu tempat bisa dibawa agar dapat diselamatkan.