Penyerahan Buku Komik dan Film Pendek Karya Siswa SMAN 7 Padang

Padang, (21/12/2019) Alhamdullillah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat kedatangan tamu untuk menyerahkan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) dari Kiki dan teman-teman SMA 7 Padang. Penerimaan KCKR diterima oleh Kepala Seksi Promosi dan Layanan Perpustakaan, Yelfi Oktavia, S.IP.

Kiki dan teman-teman sudah menciptakan komik ketiga oleh tim JC-Komiju dengan dua bahasa yakni Indonesia dan Jepang yang berjudul "Karasu". Karasu sendiri dalam bahasa Jepang memiliki arti burung gagak yang bermakna kebebasan dalam menyalurkan imajinasi setiap pencipta komik. JC-Komiju yang diketuai oleh Haura Hanifa Alri beserta anggotanya, yaitu Sandy Akbar, Nurul Husna,  Dwi Rifa Nindia yang dibimbing oleh Melya Kiki Winaningsih, S. Hum Sensei dan Hanase Ami Sensei sekaligus guru bahasa Jepang di SMAN 7 Padang. 

Proses pembuatan komik ini membutuhkan waktu selama 3 bulan yang dibuat secara digital. Bapak Mahyeldi,Wali Kota Padang memberikan apresiasi dan dukungan terkait penciptaan komik dua bahasa terbaru dari tim JC-Komiju. Begitu juga dengan Wakil Gubernur Sumatera Barat, bapak Nasrul Abit, Wakil Gubernur Sumatera Barat yang bangga dan mendukung karya tim JC-Komiju. Komik ini sudah tersebar selain di Sumatera juga sudah sampai ke berbagai provinsi, sampai ke Perpustakaan Nasional,  Perpustaka Kemendikbud, P4TK Bahasa Asing, seluruh sekolah se-Kota Padang bahkan diteruskan ke Konjen Medan dan ke Jepang. Juga mndapat dukungan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Adip Alfikri dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Wardarusmen,SE, MM  beliau sangat memberikan apresiasi saat tim berkunjung untuk pembuatan awal film pendek tersebut di Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.

Sebuah film pendek yang berjudul tenggelamnya Kapal Van der Wicjk ini merupakan salah satu karya dari siswa siswi kelas 11 MIPA 1. Diadaptasi dari sebuah novel, film ini menceritakan perjalanan cinta Zainuddin, pria yang tak diterima dikampungnya sendiri dengan hayati, bunga dikampungnya. Film ini menggunakan 
bahasa jepang sebagai dialognya dan Bahasa Indonesia sebagai subtitle.
Cindai, cerita anak muda yg mati di.tangan pacarnya dan di kubur tdk layak, sehingga gentayangan, dan menghantui pembunuhnya, sampai akhirnya pembunuhnya mengakui pada adik perempuannya.