Resensi buku berjudul Bernalar sebelum klik : Panduan literasi digital
Judul Koleksi : Bernalar sebelum klik : Panduan literasi digital
Penulis : Agus Sudibyo
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Terbit : 2023
Cetakan : 1
Jumlah Halaman : 171 halaman
ISBN : 978-623-134-124-2
Sinopsis
Buku Bernalar Sebelum Klik : Panduan Literasi Digital yang ditulis oleh Agus Sudibyo hadir di tengah semakin meluasnya penggunaan internet dan media sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan fokus utama pada literasi digital, buku ini menjadi panduan penting bagi masyarakat untuk menghadapi arus informasi yang datang secara cepat dan tak terbendung di dunia maya.
Agus Sudibyo menyajikan pembahasan mengenai bagaimana informasi di internet sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan berita palsu (hoaks) dan disinformasi, yang berpotensi memecah belah masyarakat. Ia menjelaskan bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan mengoperasikan perangkat teknologi, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis terhadap informasi yang beredar, menyaring kebenaran, serta menggunakan internet secara bertanggung jawab.
Buku ini terbagi dalam beberapa bagian yang secara sistematis mengupas berbagai aspek dari literasi digital. Di awal, penulis menjelaskan latar belakang pentingnya literasi digital di era informasi ini, di mana hampir semua orang mengandalkan internet untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi sosial. Penulis menguraikan betapa pentingnya kita memiliki "filter" atau penyaring dalam menerima informasi agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks atau konten yang menyesatkan. Tidak hanya berfokus pada informasi dan berita, buku ini juga mengupas mengenai keamanan data pribadi di dunia maya. Penulis menyoroti pentingnya menjaga privasi dan keamanan saat berselancar di internet, serta memberikan panduan praktis mengenai cara melindungi data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Buku ini memberikan panduan teknis yang sederhana tentang bagaimana mengelola password, memahami risiko keamanan siber, serta mengenali ciri-ciri penipuan digital.
Di bagian akhir, Agus Sudibyo menyajikan refleksi tentang bagaimana literasi digital seharusnya menjadi bagian dari pendidikan formal di sekolah maupun di masyarakat. Ia mendorong agar literasi digital menjadi sebuah budaya di kalangan masyarakat, sehingga tidak hanya mampu menangkal hoaks, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
Kehadiran kata pengantar dari Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, menambah bobot buku ini sebagai referensi yang kredibel untuk masyarakat Indonesia. Nezar menekankan bahwa literasi digital merupakan tanggung jawab bersama yang harus dikuasai oleh setiap warga negara agar dapat hidup berdampingan secara aman dan bijak di era digital.
Tentang Penulis
Agus Sudibyo lahir di Malang pada tanggal 8 Juni 1974, dikenal sebagai seorang penulis, akademisi, dan pengamat media yang berfokus pada isu-isu terkait komunikasi dan media massa di Indonesia. Ia memiliki pengalaman panjang dalam dunia jurnalistik dan telah banyak berkecimpung dalam berbagai riset dan kajian mengenai perkembangan media di Indonesia. Agus seringkali menjadi pembicara dalam forum-forum diskusi, seminar, dan lokakarya yang membahas tentang peran media, literasi digital, serta etika komunikasi di era modern.
Sebagai seorang penulis, Agus Sudibyo telah menulis sejumlah buku yang mengupas secara kritis perkembangan media di Indonesia, termasuk tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menghadapi era digital. Tulisan-tulisannya terkenal karena kedalamannya dalam menganalisis fenomena media serta cara-cara yang dapat diambil oleh masyarakat untuk bersikap lebih bijak dalam mengonsumsi informasi, terutama di tengah maraknya berita palsu dan disinformasi.
Agus Sudibyo juga aktif dalam berbagai kegiatan advokasi literasi media, di mana ia mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Dengan pengetahuannya yang luas dan pemahaman mendalam tentang dunia digital, ia berusaha untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di era informasi yang serba cepat ini.
Dalam buku Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital, Agus berbagi pandangan dan pengetahuan praktisnya mengenai literasi digital kepada para pembaca. Buku ini mencerminkan komitmen Agus dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah dan memilih informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya di ruang digital. Melalui karya-karyanya, Agus Sudibyo berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih tanggap terhadap perubahan dan perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia.
Kelemahan Buku
Salah satu kelemahan dari buku ini adalah pendekatan yang kadang terlalu akademis dan berteori, yang mungkin terasa kurang mudah dipahami oleh pembaca umum, terutama mereka yang baru mengenal konsep literasi digital. Beberapa bagian buku menyajikan istilah-istilah teknis yang memerlukan pemahaman lebih mendalam tentang dunia digital, sehingga bisa menyulitkan pembaca yang tidak memiliki latar belakang di bidang ini. Selain itu, meskipun contoh-contoh kasus yang diangkat cukup relevan, beberapa di antaranya terasa terlalu fokus pada konteks Indonesia tanpa memberikan gambaran yang lebih luas tentang literasi digital di tingkat global. Ini bisa menjadi kelemahan bagi pembaca yang menginginkan perspektif yang lebih komprehensif. Di samping itu, buku ini cenderung menawarkan pendekatan normatif terhadap masalah literasi digital tanpa banyak memberikan solusi praktis yang bisa langsung diterapkan oleh pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Kelebihan buku
Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital karya Agus Sudibyo memiliki sejumlah kelebihan yang patut dipertimbangkan oleh pembaca. Salah satu keunggulannya adalah kedalaman analisis yang disajikan terkait tantangan literasi digital di era modern. Penulis mampu membahas isu-isu penting seperti misinformasi, etika penggunaan media sosial, dan keamanan data dengan gaya yang informatif dan berbobot. Setiap topik dibahas dengan detail dan didukung oleh data serta contoh-contoh konkret, membuat pembaca lebih memahami urgensi literasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga memiliki nilai lebih dalam kemampuannya menggugah kesadaran pembaca akan pentingnya berpikir kritis sebelum menerima atau membagikan informasi di dunia maya. Dengan bahasa yang jelas dan sistematis, buku ini menjadi panduan yang relevan untuk masyarakat yang ingin meningkatkan keterampilan literasi digitalnya. Kehadiran kata pengantar dari Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, juga menambah bobot buku ini sebagai referensi yang kredibel di bidang literasi digital.
Kesimpulan
Buku ini memberikan panduan yang komprehensif tentang pentingnya literasi digital di era informasi saat ini. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih kritis dan bijak dalam menyikapi arus informasi yang begitu deras di dunia digital. Dengan memaparkan berbagai tantangan seperti penyebaran hoaks, keamanan data pribadi, dan etika penggunaan internet, penulis menekankan perlunya pemahaman yang mendalam mengenai cara berinteraksi di ruang digital. Buku ini tidak hanya mengedukasi tentang risiko dunia maya, tetapi juga memberikan strategi praktis untuk menghadapinya, menjadikannya sebagai panduan yang bermanfaat bagi siapa saja yang ingin lebih sadar dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Di tengah era disrupsi informasi, buku ini menggarisbawahi pentingnya berpikir sebelum bertindak—atau dalam konteks digital, berpikir sebelum “klik.”
Saran
Untuk penyempurnaan buku Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital di masa mendatang, penulis bisa mempertimbangkan untuk memperdalam pembahasan tentang teknologi baru yang terus berkembang, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan dampaknya terhadap literasi digital. Selain itu, penyajian studi kasus atau contoh nyata yang lebih banyak dari kehidupan sehari-hari bisa membantu pembaca lebih mudah memahami konsep yang disampaikan. Penulis juga dapat menyertakan pendapat dari berbagai pakar atau ahli di bidang literasi digital untuk memperkaya perspektif buku ini. Tambahan berupa panduan praktis yang lebih terperinci tentang cara mengidentifikasi berita palsu atau menjaga keamanan data pribadi juga akan sangat berguna bagi pembaca. Dengan penambahan elemen-elemen ini, buku ini akan menjadi lebih relevan, informatif, dan mampu menjawab tantangan literasi digital yang semakin kompleks.
Rekomendasi
Buku Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital sangat direkomendasikan bagi para pelajar, mahasiswa, dan pendidik yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang literasi digital. Buku ini juga cocok untuk para orang tua yang ingin membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan internet dengan bijak, serta bagi profesional di bidang komunikasi, media, dan teknologi yang perlu memahami dinamika dunia digital. Selain itu, buku ini bisa menjadi panduan yang berharga bagi siapa saja yang aktif di media sosial dan sering bersentuhan dengan informasi digital sehari-hari, agar mereka dapat lebih bijaksana dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi. Bagi pembuat kebijakan dan praktisi di bidang teknologi informasi, buku ini dapat memberikan wawasan yang penting untuk merumuskan langkah-langkah kebijakan yang lebih inklusif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Secara keseluruhan, buku ini merupakan sumber bacaan yang penting bagi siapa saja yang ingin menjadi pengguna digital yang cerdas dan bertanggung jawab.
Statistik Pengunjung
316 Visitor Today
672 Visitor Yesterday
312921 All Visitor
1107629 Total Hits
3.128.197.55 Your IP address
Contact Us
Alamat :
Jalan Diponegoro No.4 Padang (Sekretariat dan Perpustakaan Provinsi) dan Jalan Pramuka V No. 2 Khatib Sulaiman Padang (Kearsipan)
Tel : (0751) 7051348
Mail : dapprovsumbar@gmail.com
Business Hours : 7:30 - 15:00