Read Aloud dan kebiasaan Membaca

Alhamdulillah hari ini Rabu tanggal 23 Maret 2022, kunjungan dari  SDIT Insan Cendekia Andalas Padang telah selesai dilaksanakan oleh bidang Layanan Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan. Tiga hari berturut-turut siswa kelas dua datang secara bergiliran, dimana masing-masing kunjungan berjumlah sebanyak 27 orang dengan masing-masing guru pendamping. Sejak awal kedatangan siswa selalu didampingi oleh ustadz dan uztadzah yang berbeda. Kunjungan di hari ketiga ini para siswa didampingi oleh kepala sekolah Ibu Masni Zarti, SS.

Dalam sambutannya ibu kepala sekolah mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat dalam setiap kunjungan mereka. Ini merupakan tahun kedua mereka berkunjung ke perpustakaan. Kegiatan ini mereka rencakan akan rutin dilakukan setiap tahunnya sebagai kegiatan “Rihlah Edukasi”. Beliau sangat senang dengan kunjungan ini karena setiap harinya para siswa dihibur dengan dongeng dan read aloud yang berbeda-beda sehingga masing-masing kelas punya cerita dan pengalaman yang bisa mereka bagikan ke kelas yang lainnya.

Saat kunjungan ketiga ini dari 27 siswa saat ditanya ada berapa orang yang punya perpustakaan pribadi dirumah,  5 orang siswa ini serentak menunjuk. Alhamdulillah sudah banyak orang tua yang telah membiasakan membaca sejak dini kepada anak-anaknya terbukti dengan adanya perpustakaan mini dirumahnya. Hal ini akan terus kita galakkan sekaligus mendukung program gubernur wajib baca minimal 30 menit sehari dirumah masing-masing. 

Sambutan siswa kali ini, selain diisi dengan kegiatan membaca diruangan anak juga dipandu dengan dongeng dan kegiatan “Read Aloud” membaca nyaring yang diisi setiap harinya oleh relawan yang berbeda. Relawan ini berasal dari Dinas Kearsipan dan Perpustakan Kota Padang (Kak Wulan dan Kak Doris) dan Komunitas Mampir Dongeng (Kak Obe dan Kak Citra). Kegiatan Read Aloud ini merupakan metode mengajarkan membaca yang paling efektif untuk anak-anak, karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mangasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Hal ini terbukti saat kegiatan read aloud selesai, para siswa sangat bersemangat waktu diajak dan diarahkan ke ruangan layanan anak untuk membaca buku-buku lain yang mereka suka. Semua pada  berebut untuk mendapatkan buku yang menarik dan menyenangkan bagi mereka..#(Yelvi.Pustakawan DAP)