Dengan Literasi Aku Bisa Membanggakan Negeriku Sumatera Barat (Generasi Cinta Buku Adalah Pahlawan Di Mata Dunia) ditulis oleh Novi Handra (FLP Sumatera Barat, Pustaka Dua-2 Payakumbuh, SAKASURAT Payakumbuh)

Generasi Millenial Sumatera Barat sebaiknya kreatif dan mengembangkan kreativitas mereka di ranah literasi. Namun literasi di sini tidak hanya terbatas pada kegiatan membaca dan menulis tapi lebih luas dari pada itu. Selain itu para generasi millenial juga harus jeli menangkap berbagai peluang di ranah literasi dan mampu mengelolanya menjadi kerja-kerja kreatif dan produktif.

Di zaman era digital ini di mana teknologi mengambil peran strategis membangun perubahan di berbagai sektor, generasi milineal yang literat diharapkan dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mengembangkan kemampuan intelektual dalam mencari peluang yang mengarah pada kesejahteraan. “Jadi, target literasi hari ini untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga para milineal tidak tertinggal di landasan di tengah pesat dan cepatnya peralihan teknologi. Dengan teknologi yang serba canggih ini bagaimana mengubah pola pikir masyarakat agar lebih mudah menuangkan dan menjual segala jasa yang lebih efisien.

Kita tahu, di era millenial ini seharusnya generasi muda harus melek teknologi, untuk itu para generasi millenial harus rajin membaca dan menulis, bahkan salah satu program yang dicanangkan Kemendikbud untuk menjawab tantangan ini yaitu dengan membuat program Duta Literasi yang langsung melibatkan generasi millenial secara aktif mempromosikan budaya literasi seperti membaca dan menulis terhadap teman sebayanya. Dengan melek teknologi, banyak membaca dan menulis di era digital ini akan memberi peluang besar untuk menjadikan generasi millenial yang mandiri, kreatif, inovatif  dan mempunyai jiwa entrepreneur.

Beberapa peran duta literasi dalam hal mendorong minat baca generasi millenial  untuk menjadikannya generasi yang mandiri, kreatif, inovatif dan mempunyai jiwa entrepreneur antara lain duta literasi tempat pertukaran informasi, model dan penguatan norma dan nilai teman sebaya. Pada tahap pertukaran informasi di sini duta literasi ikut memberi informasi kepada generasi milenial. Dengan informasi akan membantu mereka menyelesaikan tugas akademik dan sosial serta mendapat pengetahuan baru dan mendapatkan solusi dengan cepat. Dengan ini akan mempengaruhi kepercayaan terhadap informasi yang dibagikan duta literasi sehingga akan mengikuti apa yang disarankan. Jadi seorang duta literasi di sini harus mampu sebagai tempat sharing atau tempat bertukar pikiran untuk mengubah minsed generasi millenial.

Selain itu duta literasi juga sebagai modelling, hal ini bisa dilihat seperti rajin meminjam dan membaca buku di perpustakaan. Perilaku duta literasi  dalam mencintai buku cenderung ditiru siswa sebagai generasi milenial. Kegiatan modelling ini berhasil dikarenakan dilakukan secara berulang-ulang dan menjadi kebiasaan dan perlahan menjadi sebuah kebutuhan. Untuk itu duta literasi harus mampu menjadi contoh dan teladan yang baik agar bisa memotivasi generasi millenial untuk menumbuhkan dan mengembangkan semangat dan jiwa literasi.

Cara lainnya dengan penguatan terhadap teman sebaya, hal ini dapat berupa ajakan duta literasi kepada teman-teman dan para generasi millenial untuk ke perpustakaan. Selain itu juga pemberian motivasi dan semangat agar rajin membaca. Duta literasi dapat dijadikan sahabat untuk pembiasaan membaca dan berliterasi. Sebagai bentuk penguatan juga dengan pemberian pujian, ajakan, keramahan dan penerimaan dalam komunitas sebagai wujud dari penguatan positif. Hal ini akan memberikan alasan yang kuat untuk siswa dan generasi millenial agar tetap membaca dan mengunjungi perpustakaan.

Dengan demikian duta baca akan mensosialisasikan kepada sekolah-sekolah mulai dari dasar sampai tingkat tinggi yang gunanya untuk meningkatkan minat baca generasi sejak dini sehingga mereka lebih mencintai buku dan tertanam dalam jiwanya bahwa buku itu adalah sebuah kebutuhan harus terpenuhi karena banyak ilmu yang bermanfaat di dalamnya.

Ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan untuk membudayakan literasi di zaman millenial antara lain membaca adalah sebuah kebutuhan, karakter dan budaya membaca di sekolah dan tempat lainnya, memaksimalkan peran penting keberadaan perpustakaan, mengembangkan komunitas membaca dan lain sebagainya.

Dengan rajin membaca generasi millenial akan dihadapkan ke berbagai aspek ilmu yang menarik mereka senantiasa  membentuk diri mereka berubah ke arah lebih baik, karena dengan budaya literasi akan menentukan kualitas mereka dengan banyak menyerap informasi yang sangat berguna untuk bersaing kelak. Terutama pada era digital ini, seluruh ilmu tentang  pengembangan diri dapat dipelajari dan diterapkan. Generasi millenial harus melek pengetahuan dan menjadi agen perubahan serta dapat menjadi generasi millenial entrepreneur yaitu para pengusaha muda yang diharapkan mampu melakukan perubahan bagi perekonomian Indonesia.

Dengan kemajuan teknologi, peluang terbuka lebar, kesempatan emas untuk membuka bisnis dan berkembangnya interaksi millenial menjadikan entrepreneur sebuah profesi yang sangat menarik meski dihadapkan dengan berbagai tantangan. Seorang entrepreneur akan mendorong mereka berpikir bijak dan kreatif karena bisa menjadi batu loncatan karir yang gemilang.

Untuk itu jiwa rajin membaca, cinta buku dan melek teknologi harus menjadi karakter dan sebuah kebutuhan bagi generasi millenial yang mandiri, kreatif, inovatif  dan mempunyai jiwa entrepreneur agar mampu membuka peluang sebanyak-banyaknya. Ditambah lagi dengan berbagai penguatan baik dari pemerintah dan lembaga-lembaga untuk mewujudkan budaya literasi demi terciptanya millenial yang entrepreneur.

Di sinilah duta literasi mengambil peran untuk mewujudkan semua itu dengan menjadi motivator, menjadi pioner dan bergabung dalam komunitas literasi, karena seorang duta literasi harus mampu menjadi motivator dan mampu menjadi penggerak serta punya cukup ruang untuk merealisasikan semua itu seperti aktif dalam komunitas-komunitas serperti komunitas literasi dan sebagainya, karena dengan adanya komunitas ini bisa menampung segala aspirasi dan menumbuhkan serta mengembangkan ide-ide dan potensi generasi millenial agar mampu menjawab tantangan zaman sehingga muncullah pribadi yang berkarakter dan khususnya di negeri Sumatera Barat dengan falsafahnya yang kental “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

Sharing :    
  About

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah sebuah instansi Pembina Perpustakaan dan Kearsipan di daerah ini.

  Statistik Pengunjung
4 Online
4 Visitor Today
572 Visitor Yesterday
252530 All Visitor
940270 Total Hits
18.227.48.131 Your IP address

  Contact Us
  Alamat :

Jalan Diponegoro No.4 Padang (Sekretariat dan Perpustakaan Provinsi) dan Jalan Pramuka V No. 2 Khatib Sulaiman Padang (Kearsipan)

Tel : (0751) 7051348
Mail : dapprovsumbar@gmail.com
Business Hours : 7:30 - 15:00