Pertemuan Tim Sinergi Pengembangan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di Sumatera Barat telah dimulai sejak tahun 2015 sampai sekarang. Agar program ini tetap berkesinambungan dan berlanjutan maka dibutuhkan tim yang akan terus memandu, memantau dan mensinergikannya dengan berbagai pihak terkait. Hari ini kamis, 25 Agustus 2022 diadakan pertemuan dengan anggota Tim Sinergi Provinsi yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi (Novrial, SE, MA. Ak) sebagai ketua Tim.

Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti hasil Stakeholder Meeting Provinsi yang diadakan di hotel kyriad Bumiminang tanggal 14 Juli 2022, revisi SK Tim Sinergi tahun 2019 dan tindaklanjut program serta langkah strategis yang bisa dilakukan oleh Tim Sinergi Provinsi dalam satu tahun kedepan. Semua Stakeholder yang telah diundang hadir dalam acara ini seperti dari BAPPEDA, Diskominfotik, Dinas Pendidikan, DPMD, UIN, UNP, Pegiat Literasi dan dari unsur dinas Kearsipan dan Perpustakaan sendiri.

Dalam pertemuan ini semua tim yang hadir sangat komit dan bersemangat untuk menjaga keberlanjutan program TPBIS ini kedepannya. Masing-masing unsur saling menyumbangkan ide, pikiran dan gagasan sehingga tujuan dari TPBIS ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terkait SK, Tim juga sepakat untuk direvisi terkait adanya perubahan nomenklatur yang terjadi di Provinsi. Pihak DPMD sendiri akan bersinergi dengan perpustakaan provinsi kedepannya terutama dalam memberikan sosialisasi dan bimtek ke perpustakaan nagari yang memang menjadi ranah dan tanggung jawab dari bidang Pemerintahan Nagari di DPMD, sehingga program kerja yang disusun nanti oleh para walinagari bisa selaras dengan program kegiatan yang melibatkan masyarakat dengan berbagai kegiaan untuk beraktifitas di Perpustakaan. Sedangkan dari Diskominfotik sendiri diharapkan bisa membantu masalah masyarakat terutama tentang jaringan internet dimana masih banyak daerah blankspot yang perlu mejadi perhatian kita bersama. Disamping itu dukungan dari Diskominfotik dalam hal publikasi juga sangat diharapkan seperti pengenalan perpustakaan secara lebih intens dan mendalam bagaimana kaitannya dengan program TPBIS ini juga perlu lebih disuarakan sehingga banyak pihak yang lebih mengenal arti penting dan manfaat TPBIS ini dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakat bisa dibantu dan dipecahkan oleh Perpustakaan.

Dinas Pendidikan yang diwakili oleh UPTD Baltekkomdik juga mengharapkan adanya sinergi antara perpustakaan provinsi dengan pihaknya perlu duduk bersama karena mereka juga memiliki ratusan perpustakaan sekolah yang juga membutuhkan dukungan dan perhatian dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan provinsi. Pihak perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan perpustakaan baik UNP maupun UIN juga sangat mendukung terhadap pelaksanaan TPBIS ini karena sejalan dengan Tri darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat yang tujuannya memang untuk mengajarkan masyarakat tentang suatu teknik dan metode serta keahlian yang bisa dijadikan sebagai skill yang bisa mengubah atau meningkatkan perekonomiannya. Para pegiat yang turut hadir dalam pertemuan juga sangat antusias untuk berbagi secara bersama-sama dengan sukarela tapi kebanyakan dari masyarakat atau wali nagari masih belum paham atau ragu untuk menggunakan anggaran nagari dalam melaksanakan kegiatan ini. Menurut mereka perlu adanya sosialisasi atau regulasi yang cukup kuat dan jelas dari pimpinan terkait kebijakan dalam penganggaran dana nagari.

Inti dari Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini adalah perpustakaan berusaha menggali dampak atau sipenderitanya atau akar dari permasalahannya. Itu yang berusaha kita obati dan cari jalan keluarnya di Perpustakaan, solusinya mungkin dengan menyediakan koleksi yang sesuai kebutuhan, fasilitasi dengan pelatihan yang sesuai sehingga masalah yang terjadi dapat teratasi. Berangkat dari alasan ini menurut Novrial, SE, MA.Ak perpustakaan itu harus menggunakan konsep tematik dimana satu perpustakaan dengan yang perpustakaan lainnya memiliki koleksi yang berbeda sesuai dengan karakteristik wilayahnya masing-masing. misalnya perpustakaan dengan kondisi masyarakatnya agraris tentu koleksinya lebih banyak berisi tentang agraris, demikan juga dengan masyarakat nelayan tentu koleksi perpustakaan yang ada diwilayahnya lebih dominan tentang nelayan dan perikanan sehingga bisa benar-benar menjawab kebutuhan masyarakatnya jika tidak demikian maka perpustakaan akan menjadi tempat yang kurang menyenangkan dan tidak dibutuhkan oleh penggunanya.

Dalam pertemuan ini juga akan dibuat role model perpustakaan nagari binaan sehingga bisa menjadi pilot project bagi nagari lain dalam pelaksanaan TPBIS. Nagari binaan ini akan menjadi target tim sinergi yang akan digarap secara bersama-sama untuk satu tahun kedepannya. Melalui Bappeda kami juga berharap agar saat pembahasan anggaran oleh SKPD nantinya bisa memberikan saran untuk memasukkan kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung dalam pelaksanaan program TPBIS ini. Sehingga kita bisa sama-sama saling bersinergi untuk tetap mejaga kebelanjutan program ini di Sumatera Barat. Akhirnya dengan adanya dukungan dan sinergi kita secara bersama-sama akan membawa dampak dan perubahan yang berarti bagi masyarakat nantinya sehingga bisa membuat mereka lebih sejahtera.(yelvi.pustakawan.dap)

Sharing :    
  About

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah sebuah instansi Pembina Perpustakaan dan Kearsipan di daerah ini.

  Statistik Pengunjung
8 Online
87 Visitor Today
288 Visitor Yesterday
251542 All Visitor
937508 Total Hits
18.118.12.101 Your IP address

  Contact Us
  Alamat :

Jalan Diponegoro No.4 Padang (Sekretariat dan Perpustakaan Provinsi) dan Jalan Pramuka V No. 2 Khatib Sulaiman Padang (Kearsipan)

Tel : (0751) 7051348
Mail : dapprovsumbar@gmail.com
Business Hours : 7:30 - 15:00